SIAPA bilang, urusan ramal meramal menjadi keahlian Ki Joko Bodo atau Mama Laurent saja? Sains juga ahli dalam hal ini. Cara dan medianya tentulah berbeda. Tidak perlu bola kristal, kartu tarot, garis tangan atau alat-alat aneh lain sebagai media ramal. Lebih banyak mengandalkan pensil, kertas, laboratorium atau komputer. Mungkin karena laku keras atau memang tuntutan profesi, banyak ahli sains mencoba peruntungan dengan menebak keadaan masa depan. Berbagai metode dari yang aneh sampai yang sungguh-sungguh ilmiah mulai dipraktekkan. Trend ini bukan berarti sebuah tuduhan bahwa sains mulai menyabotase lahan profesi paranormal. Perlu kita pahami bersama, urusan ramal meramal dalam sains bukanlah cerita baru. Praktek ini sudah jauh berabad-abad lalu di lakukan oleh sains. Sains sendiri mempertegas kajian ini dengan munculnya futurologi sebagai salah satu bagian kajian sains.
Apakah kita masih sama seperti sedetik lalu? Apakah kita bisa mengulang dengan tepat apa yang terjadi semenit sebelum ini? Dua pertanyaan ini tidak sekadar basa-basi. Mungkin perlu sedikit merenung untuk menjawabnya. Bagaimanapun juga, apa yang terjadi pada detik waktu sebelumnya pastilah berbeda dengan yang terjadi di detik ini. Kita saat ini secara tepat, bukanlah kita sedetik sebelumnya. Karena waktu mengiringi perubahan dan pergerakan yang terjadi pada partikel tubuh. Ada yang mati karena usang. Ada pula yang muncul karena pertumbuhan. Amatilah lidah Anda, Apakah bisa diam meski sejenak? Baca lebih lanjut