Wanita dalam Sains

MICHAEL H. Hart dalam bukunya “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh di Dunia”, mengakui sendiri bahwa satu pertimbangan penting mengapa ilmuwan Marie Curie (1867-1934) memiliki kemasyhuran dan mendapatkan posisi sebagai tokoh kehormatan yang berpengaruh, adalah lebih banyak disebabkan karena dia seorang wanita. Sebagai wanita, Marie mendapat kemasyhuran ini karena dianggap mampu melakukan penyelidikan yang berkualitas seperti halnya para ilmuwan pria. Publik mendapat kesan bahwa dialah yang menemukan radioaktif. Padahal tak perlu disangkal lagi Marie dan suaminya, Pierre Curie, memulai penyelidikan tersebut setelah membaca laporan penemuan Antoine Henri Becquerel (1852-1908) tentang radioaktif.

Sebenarnya apa salahnya jika Marie seorang wanita? Apa lantas hubungan antara kemasyhuran dengan jenis kelamin? Kemasyhuran itu sungguh bersifat semu. Padahal ketika seorang Marie mendapat kehormatan lebih karena dia seorang wanita, itu sama saja dengan menegaskan suatu anggapan lemah terhadap wanita itu sendiri. Bahwa sebenarnya seorang wanita tidak akan pernah mendapatkan posisi tersebut. Dan ketika seorang wanita sedikit memiliki kelebihan, maka dia lantas diposisikan betul-betul terhormat. Jadi ketika Marie berhasil, sungguh-sungguh luar biasa. Sebenarnya hal ini tidak membuktikan apapun selain sebuah pesan untuk wanita yang tidak seharusnya berada di wilayah sains. Baca lebih lanjut