Kloning Manusia, Sebentar Lagi

Tahun 1996 menjadi tahun pelopor keberhasilan serangkaian teknik penggandaan gen yang menghasilkan keturunan yang sama baik sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya atau biasa disebut kloning.

Di tahun tersebut lahirlah domba betina bernama Dolly yang diklaim sebagai mamalia pertama yang berhasil dengan teknik kloning dari sel dewasa. Setelah era Dolly, muncul klaim dari banyak ilmuwan yang mengaku berhasil mengkloning pada beberapa jenis hewan, yaitu : tikus (1997), sapi (1998), babi (1999), kera (2000), dan kucing (2001).

Setelah berhasil mengkloning pada beberapa jenis hewan, para ilmuwan mulai bergerak untuk menjadikan manusia sebagai obyek kloning. Selain alasan ilmu pengetahuan, konon tujuan kloning pada manusia adalah untuk mempertahankan ras manusia dari kepunahan dan membantu pengobatan. Di sinilah teknik penggandaan sel induk ini mulai banyak menuai kecaman.

Kloning sudah lama menjadi teori yang kontroversial terkait proyek beberapa penelitian yang menjadikan manusia sebagai obyek percobaan. Banyak kalangan yang tidak setuju dengan kloning pada manusia dengan alasan agama, moral dan manfaatnya.

SIAPA SAJA MEREKA

Penelitian tentang praktek kloning menjadi sebuah proyek yang ambisius dan prestisius karena mulai menjadikan manusia sebagai obyek penelitian. Berikut ini ada perkembangan hasil teknik kloning yang diterapkan pada hewan dan berhasil.

  1. Penyelidikan tentang kloning sudah dilakukan sejak tahun 1952 oleh Bricks dan Young Baca lebih lanjut