Seninya Kuliah di Jogja

Sebagai seorang alumni SMA yang sedang mencari cita-cita, Jogja saya datangi sendirian meski untuk yang pertama kali. Mau ajak teman, tak ada yang berkenan. Mau ajak orang tua, malu rasanya. Akhirnya meski deg-degan, akhirnya sampai juga langkah kaki ini ke Jogja. Peristiwa ini terjadi dulu pas setahun menjelang reformasi.

Bekal ke Jogja tak banyak. Pengalaman tak ada. Maklum ini kota pertama terjauh yang saya datangi sendirian. Bekal duit juga seadanya. Maklum pula, saat itu dana musti berhemat demi bisa membayar uang masuk kuliah. Satu-satunya bekal yang cukup ampuh saat itu adalah catatan no bus yang harus dinaiki begitu sampai terminal Jogja. Bus itu menuju ke suatu daerah dimana kakak saya sudah setahun menempatinya.

Kesan pertama begitu sampai Jogja adalah dinamis. Maksudnya ramai, sibuk, terus bergerak dan muda. Baca lebih lanjut